Gila Nih China Semprot Australia: Jangan Turut Campur di Laut China Selatan
![]() |
Pasukan China. Photo by detik.com |
Indonesia Herald-Canberra. China telah
melontarkan teguran keras kepada Australia - jangan turut campur di Laut China
Selatan atau menanggung risiko rusaknya hubungan bilaterial kedua negara.
Kementerian Luar Negeri China
mengaku kaget mendengar pernyataan Menlu Australia Julie Bishop yang
disampaikan melalui Program AM di salah satu radio milik ABC pada hari Rabu
(13/7/2016). Saat itu Menlu Bishop menyatakan China harus menaati keputusan PBB
dan Australia akan tetap melanjutkan hak kebebasan navigasi di wilayah itu.
China menyebut peradilan PBB yang
memutuskan bahwa China tidak memiliki hak di Laut China Selatan sebagai
lelucon, konspirasi Amerika, dan menyebut keputusan itu sebagai sampah kertas.
Sekarang China mengarahkan
retorika keras dan ancamannya kepada Australia dan Menlu Bishop.
Juru bicara Kemenlu China Lu Kang,
menilai desakan Julie Bishop agar China menaati keputusan itu, dan bahwa
keputusan itu final dan mengikat, adalah keliru.
"Terus terang, saya terkejut
dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Bishop," kata Lu Kang.
"Australia seharusnya tidak
memperlakukan putusan ilegal dari pengadilan arbitrase ilegal sebagai hukum
internasional," tegasnya.
Dia memperingatkan pernyataan
Bishop, bahwa Australia akan tetap melanjutkan kebebasan navigasi penerbangan
dan patroli di Laut China Selatan, akan mengancam hubungan bilateral kedua
negara.
"Australia bukan pihak dalam
isu Laut China Selatan," kata Lu Kang. "Kami berharap Australia
menaati janjinya untuk tidak mengambil posisi tertentu ketika terjadi sengketa
teritorial."
"Hati-hatilah berbicara dan
berperilaku. Australia tidak seharusnya melakukan apapun yang akan merusakan
perdamaian, stabilitas dan keamanan regional serta hubungan China dan
Australia," katanya.
China marah atas klaim Menlu
Bishop bahwa reputasi China sebagai negara superpower baru bisa terganggu jika
mengabaikan keputusan itu.
Lu Kang memperingatkan Australia
agar tidak menganggap hukum internasional sebagai permainan.
"China telah mengirimkan
keberatan kepada Australia terkait pernyataan keliru yang disampaikan pemimpin
Australia," katanya.
"Kami tegas terhadap hal ini."
Dalam dalam nada lebih mengancam,
China menyatakan akan merespon secara tegas siapa pun yang melakukan provokasi
terhadap kepentingan keamanannya di Laut China Selatan.
China menyatakan memiliki hak
mengembangkan zona pertahanan udara guna melindungi kepentingannya dan setiap
bentuk kebebasan navigasi penerbangan dan patroli oleh Australia akan dipandang
dengan tantangan langsung oleh Beijing. (detik/IH-150716).
KOMENTAR