Demi Laut Cina Selatan, China Siap Tinggalkan Komunisme

Indonesiaherald.com, Jakarta - Sinolog atau ahli kebudayaan China dari Universitas Indonesia, Abdullah Dahana, menilai bahwa upaya China yang bersikeras mengklaim bahwa Laut Natuna bagian dari wilayahnya adalah sikap aneh. Sebab, China ikut tergabung dalam Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan ikut menandatangani Perjanjian Arbitrase Internasional. Dalam perjanjian itu dikatakan bahwa negara memiliki wilayah kelautan hingga 200 mil dari lepas pantai dari negara itu sendiri. "China menolak keputusan Mahkamah Internasional. Ini agak aneh menurut saya, karena ketika ikut dalam PBB ia juga menandatangani konvensi dunia kemaritiman. Jadi agak kontradiktif apa yang dilakukan China," ujar Dahana dalam diskusi bertajuk "Kita dan Sengketa Laut China Selatan", di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7/2016). Di sisi lain, menurut Dahana, kalau China terus menolak Mahkamah Internasional maka akan dijauhi negara-negara lain. Apalagi, China seakan-akan berupaya menjadi groundly super power, pesaing negara-negara adidaya. Selain itu, jika dilihat ke dalam negara China sendiri itu juga akan menimbulkan masalah. Seperti diketahui bahwa China menganut ideologi Sosialis Komunis. Upaya mempertahankan Laut China selatan dilakukan guna mendorong sektor ekonomi. Salah satu akibat dari upaya peningkatan ekonomi ini, kata dia, mau tidak mau China jadi negara kapitalis. "Paling tidak, (jadi) kapitalis negara, karena semua kegiatan ekonomi dikontrol oleh negara," kata dia. Dengan demikian usaha tersebut membuat masyarakat di China sendiri tak lagi menerima ideologi Sosialis Komunis yang dianut. "Kapitalisme ini berjalan maka makin banyak masyarakat yang tidak percaya pada sosialisme dan komunisme," ujarnya. (Sumber: Kompas.com).

Indonesiaherald.com, Jakarta - Sinolog atau ahli kebudayaan China dari Universitas Indonesia, Abdullah Dahana, menilai bahwa upaya China yang bersikeras mengklaim bahwa Laut Natuna bagian dari wilayahnya adalah sikap aneh.

Sebab, China ikut tergabung dalam Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan ikut menandatangani Perjanjian Arbitrase Internasional. Dalam perjanjian itu dikatakan bahwa negara memiliki wilayah kelautan hingga 200 mil dari lepas pantai dari negara itu sendiri.
"China menolak keputusan Mahkamah Internasional. Ini agak aneh menurut saya, karena ketika ikut dalam PBB ia juga menandatangani konvensi dunia kemaritiman. Jadi agak kontradiktif apa yang dilakukan China," ujar Dahana dalam diskusi bertajuk "Kita dan Sengketa Laut China Selatan", di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7/2016).
Di sisi lain, menurut Dahana, kalau China terus menolak Mahkamah Internasional maka akan dijauhi negara-negara lain.
Apalagi, China seakan-akan berupaya menjadi groundly super power, pesaing negara-negara adidaya.
Selain itu, jika dilihat ke dalam negara China sendiri itu juga akan menimbulkan masalah. Seperti diketahui bahwa China menganut ideologi Sosialis Komunis.
Upaya mempertahankan Laut China selatan dilakukan guna mendorong sektor ekonomi. Salah satu akibat dari upaya peningkatan ekonomi ini, kata dia, mau tidak mau China jadi negara kapitalis.
"Paling tidak, (jadi) kapitalis negara, karena semua kegiatan ekonomi dikontrol oleh negara," kata dia.
Dengan demikian usaha tersebut membuat masyarakat di China sendiri tak lagi menerima ideologi Sosialis Komunis yang dianut.
"Kapitalisme ini berjalan maka makin banyak masyarakat yang tidak percaya pada sosialisme dan komunisme," ujarnya. (Sumber: Kompas.com). 


KOMENTAR

Category 6

Name

Berita,465,China,9,Education,18,Entertainment,19,Hari Santri,4,Headlines,79,Health,8,Indonesia,212,Inspirasi,12,Internasional,50,Jakarta,110,Jobs,3,Life Style,6,Nasional,189,News,175,Otomotive,1,Pendidikan,3,Pendidikan Islam,18,Politik,223,Santri,7,Sport,6,Travel,21,Viral,2,World,10,
ltr
item
IndonesiaHerald: Demi Laut Cina Selatan, China Siap Tinggalkan Komunisme
Demi Laut Cina Selatan, China Siap Tinggalkan Komunisme
Indonesiaherald.com, Jakarta - Sinolog atau ahli kebudayaan China dari Universitas Indonesia, Abdullah Dahana, menilai bahwa upaya China yang bersikeras mengklaim bahwa Laut Natuna bagian dari wilayahnya adalah sikap aneh. Sebab, China ikut tergabung dalam Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan ikut menandatangani Perjanjian Arbitrase Internasional. Dalam perjanjian itu dikatakan bahwa negara memiliki wilayah kelautan hingga 200 mil dari lepas pantai dari negara itu sendiri. "China menolak keputusan Mahkamah Internasional. Ini agak aneh menurut saya, karena ketika ikut dalam PBB ia juga menandatangani konvensi dunia kemaritiman. Jadi agak kontradiktif apa yang dilakukan China," ujar Dahana dalam diskusi bertajuk "Kita dan Sengketa Laut China Selatan", di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/7/2016). Di sisi lain, menurut Dahana, kalau China terus menolak Mahkamah Internasional maka akan dijauhi negara-negara lain. Apalagi, China seakan-akan berupaya menjadi groundly super power, pesaing negara-negara adidaya. Selain itu, jika dilihat ke dalam negara China sendiri itu juga akan menimbulkan masalah. Seperti diketahui bahwa China menganut ideologi Sosialis Komunis. Upaya mempertahankan Laut China selatan dilakukan guna mendorong sektor ekonomi. Salah satu akibat dari upaya peningkatan ekonomi ini, kata dia, mau tidak mau China jadi negara kapitalis. "Paling tidak, (jadi) kapitalis negara, karena semua kegiatan ekonomi dikontrol oleh negara," kata dia. Dengan demikian usaha tersebut membuat masyarakat di China sendiri tak lagi menerima ideologi Sosialis Komunis yang dianut. "Kapitalisme ini berjalan maka makin banyak masyarakat yang tidak percaya pada sosialisme dan komunisme," ujarnya. (Sumber: Kompas.com).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1UiZX8jTEJ9H-6KYTEOKSL1fR5H6j5-gh1Z-HJCvjbosmWaxaXXksMu2CWStZElrTr_49nUtmPmCWZknSX6uLLYU4lmyt2EIMWGZIXMUUsDTxERDGG_-ovUQSg1iOEtwFIJkFpDxBCJE/s640/LAUT+CHINA+SELATAN.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1UiZX8jTEJ9H-6KYTEOKSL1fR5H6j5-gh1Z-HJCvjbosmWaxaXXksMu2CWStZElrTr_49nUtmPmCWZknSX6uLLYU4lmyt2EIMWGZIXMUUsDTxERDGG_-ovUQSg1iOEtwFIJkFpDxBCJE/s72-c/LAUT+CHINA+SELATAN.jpg
IndonesiaHerald
http://heraldindonesia.blogspot.com/2016/07/laut-china-selatan-china-tinggalkan-komunisme.html
http://heraldindonesia.blogspot.com/
http://heraldindonesia.blogspot.com/
http://heraldindonesia.blogspot.com/2016/07/laut-china-selatan-china-tinggalkan-komunisme.html
true
7052545917034528745
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy