IndonesiaHerald.com, Jakarta - Minggu (28/8), jemaat yang sedang beribadah di Gereja Katolik St Yoseph, Medan digegerkan dengan peristiwa penyerangan. Seorang pemuda IAH (17 tahun) berusaha menyerang pastor Albert yang sedang berceramah. Beruntung, para jemaat berhasil menggagalkan aksi teror itu. IAH gagal menjalankan aksinya dan tidak ada korban jiwa. Belakangan diketahui bahwa IAH melakukan aksi teror di gereja karena terinspirasi aksi teror serupa di Prancis. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu 2 pria melakukan serangan di sebuah gereja Katolik di kota Saint-Etienne-du-Rouvray di wilayah Normandy, Prancis utara. Dua pria itu membantai pastor yang bertugas di dalam gereja dengan cara menggorok lehernya hingga tewas. Dua pelaku disebut anggota ISIS. Berikut ringkasan kronologi kejadian penyerangan di Gereja Katolik St Yoseph, Medan: Minggu (28/8) sekitar pukul 08.00 WIB IAH mengikuti kebaktian di Gereja Katolik St Yoseph. Duduk di kursi jemaat, IAH membawa sebuah tas ransel. Minggu (28/8) sekitar pukul 08.30 WIB Pastor Albert memberikan ceramah. Tiba-tiba IAH berdiri dan berlari ke arah pastor. Jemaat melihat ada percikan api di tas ransel IAH. Jemaat langsung langsung menghentikan langkah IAH. Ternyata, selain membawa bahan peledak, IAH juga membawa pisau yang akan digunakan untuk membunuh Pastor Albert. "Ada yang berusaha, seseorang melakukan pembunuhan terhadap pastor Albert dengan cara berpura-pura masuk ke tempat kebaktian. Ternyata mau membunuh pastor dengan pisau, lalu dikejar oleh umat. Setelah itu ditangkap dan diamankan, umat menghubungi polisi," kata Dirkrimum Polda Sumut Kombes Pol Nur Fallah di lokasi di Jalan Dr Masyur nomor 75, Medan. Minggu (28/8) sekitar pukul 09.00 WIB Tim gegana datang dan mengecek bahan peledak yang berada di dalam tas ransel AIH. Dari foto yang didapatkan, ada 3 buah bom berbentuk pipa berwarna kuning gading. Panjang pipa itu sekitar 30 cm. Tampak pula kabel-kabel berwarna hitam di sekitar bom tersebut. Dirkrimum Polda Sumatera Utara Kombes Pol Nur Fallah menyebut saat kejadian sempat ada percikan api. Minggu (28/8) sekitar pukul 09.30 WIB Polisi menggeledah rumah AIH. Rumah yang digeledah tersebut beralamat sama dengan yang tertera di kartu identitas pelaku, IAH (17). Lokasi rumah itu berada di Jalan Setia Budi, Gang Sehati nomor 26, Tanjung Sari, Medan Selayang. Dari penggeledahan itu, polisi menyita beberapa barang. Beberapa bahan peledak juga ditemukan. "Sudah digeledah (rumah pelaku), ada beberapa kabel bahan pembuat bom," kata Dirkrimum Polda Sumatera Utara Kombes Pol Nur Fallah. Minggu (28/8) sekitar pukul 13.00 WIB Kepada polisi, IAH (17) mengaku disuruh orang lain untuk melakukan penyerangan di Gereja Santo Yoseph, Medan. IAH dibekuk jemaat gereja yang reaktif ketika dia berusaha menyerang pastor Albert. Dirkrimum Polda Sumatera Utara Kombes Pol Nur Fallah mengatakan bahwa IAH mengaku ada orang lain yang menyuruhnya. Namun Nur Fallah tidak mengungkap lebih lanjut. "Sampai saat ini, pelaku mengaku disuruh oleh seseorang," kata Nur Fallah. Minggu (28/8) sekitar pukul 15.00 WIB Polisi memasang garis polisi di pagar rumah pelaku. Aparat kepolisian dan TNI berjaga-jaga di halaman rumah tersebut. Minggu (28/8) sekitar pukul 23.00 WIB Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menyatakan, tersangka IAH mengaku telah melakukan aksi teror di Gereja Katolik St Yoseph, Medan karena melihat internet terkait aksi kejadian teror di Prancis pada beberapa waktu lalu. "Dari hasil penggeledahan di rumahnya, ada coret-coretan tangan. Saat diinterogasi, tersangka mengatakan melihat daripada internet kejadian-kejadian di Prancis sehingga terinspirasi. Namun, untuk yang lebih mendalaminya ini kita masih melakukan lidik," papar Mardiaz di Mapolresta Medan. (Sumber: detik.com).
$type=grid$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=3$show=home
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Minggu (28/8), jemaat yang sedang beribadah di Gereja Katolik St Yoseph, Medan digegerkan dengan peristiwa penyerangan. Seorang pemuda IAH (17 tahun) berusaha menyerang pastor Albert yang sedang berceramah.
Beruntung, para jemaat berhasil menggagalkan aksi teror itu. IAH gagal menjalankan aksinya dan tidak ada korban jiwa.
Belakangan diketahui bahwa IAH melakukan aksi teror di gereja karena terinspirasi aksi teror serupa di Prancis. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu 2 pria melakukan serangan di sebuah gereja Katolik di kota Saint-Etienne-du-Rouvray di wilayah Normandy, Prancis utara. Dua pria itu membantai pastor yang bertugas di dalam gereja dengan cara menggorok lehernya hingga tewas. Dua pelaku disebut anggota ISIS.
Berikut ringkasan kronologi kejadian penyerangan di Gereja Katolik St Yoseph, Medan:
Minggu (28/8) sekitar pukul 08.00 WIB
IAH mengikuti kebaktian di Gereja Katolik St Yoseph. Duduk di kursi jemaat, IAH membawa sebuah tas ransel.
Minggu (28/8) sekitar pukul 08.30 WIB
Pastor Albert memberikan ceramah. Tiba-tiba IAH berdiri dan berlari ke arah pastor. Jemaat melihat ada percikan api di tas ransel IAH.
Jemaat langsung langsung menghentikan langkah IAH. Ternyata, selain membawa bahan peledak, IAH juga membawa pisau yang akan digunakan untuk membunuh Pastor Albert.
"Ada yang berusaha, seseorang melakukan pembunuhan terhadap pastor Albert dengan cara berpura-pura masuk ke tempat kebaktian. Ternyata mau membunuh pastor dengan pisau, lalu dikejar oleh umat. Setelah itu ditangkap dan diamankan, umat menghubungi polisi," kata Dirkrimum Polda Sumut Kombes Pol Nur Fallah di lokasi di Jalan Dr Masyur nomor 75, Medan.
Minggu (28/8) sekitar pukul 09.00 WIB
Tim gegana datang dan mengecek bahan peledak yang berada di dalam tas ransel AIH. Dari foto yang didapatkan, ada 3 buah bom berbentuk pipa berwarna kuning gading. Panjang pipa itu sekitar 30 cm.
Tampak pula kabel-kabel berwarna hitam di sekitar bom tersebut. Dirkrimum Polda Sumatera Utara Kombes Pol Nur Fallah menyebut saat kejadian sempat ada percikan api.
Minggu (28/8) sekitar pukul 09.30 WIB
Polisi menggeledah rumah AIH. Rumah yang digeledah tersebut beralamat sama dengan yang tertera di kartu identitas pelaku, IAH (17). Lokasi rumah itu berada di Jalan Setia Budi, Gang Sehati nomor 26, Tanjung Sari, Medan Selayang.
Dari penggeledahan itu, polisi menyita beberapa barang. Beberapa bahan peledak juga ditemukan.
"Sudah digeledah (rumah pelaku), ada beberapa kabel bahan pembuat bom," kata Dirkrimum Polda Sumatera Utara Kombes Pol Nur Fallah.
Minggu (28/8) sekitar pukul 13.00 WIB
Kepada polisi, IAH (17) mengaku disuruh orang lain untuk melakukan penyerangan di Gereja Santo Yoseph, Medan. IAH dibekuk jemaat gereja yang reaktif ketika dia berusaha menyerang pastor Albert.
Dirkrimum Polda Sumatera Utara Kombes Pol Nur Fallah mengatakan bahwa IAH mengaku ada orang lain yang menyuruhnya. Namun Nur Fallah tidak mengungkap lebih lanjut.
"Sampai saat ini, pelaku mengaku disuruh oleh seseorang," kata Nur Fallah.
Minggu (28/8) sekitar pukul 15.00 WIB
Polisi memasang garis polisi di pagar rumah pelaku. Aparat kepolisian dan TNI berjaga-jaga di halaman rumah tersebut.
Minggu (28/8) sekitar pukul 23.00 WIB
Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menyatakan, tersangka IAH mengaku telah melakukan aksi teror di Gereja Katolik St Yoseph, Medan karena melihat internet terkait aksi kejadian teror di Prancis pada beberapa waktu lalu.
"Dari hasil penggeledahan di rumahnya, ada coret-coretan tangan. Saat diinterogasi, tersangka mengatakan melihat daripada internet kejadian-kejadian di Prancis sehingga terinspirasi. Namun, untuk yang lebih mendalaminya ini kita masih melakukan lidik," papar Mardiaz di Mapolresta Medan. (Sumber: detik.com).

Category 6
/fa-signal/ TOP 7 In The WEEK$type=one$snipped=hide$show=home$readmore=0$snippet=0$author=0$comment
-
Soetantyo Moechlas. Photo Tribun IndonesiaHerald.com - Mukidi. Nama ini di mana-mana disebut. Cerita-cerita Humor segar mengisi group-gr...
-
Potret Sultan Syarif Kasim II di Istana Siak Sri Indrapura IndonesiaHerald.com, Riau - Liburan ke Siak akhir pekan ini, traveler bisa ...
-
IndonesiaHerald.com, Health - Kalau ditanya apa golongan darahnya orang-orang mungkin akan menjawab A, B, O, atau AB. Namun untuk Sara...
-
IndonesiaHerald, Pontianak - Masyarakat di sekitar Bandara Supadio Pontianak terkejut melihat pemandangan itu. Seorang wanita berambut...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tetap unggul dibanding dua kandidat lainny...
-
IndonesiaHerald.com, Kendari - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam sebagai tersangka dalam kasus ...
-
Indonesiaherald.com, Bogor - Intoleransi dan radikalisme di Indonesia dinilai kian masif kemunculannya. Menurut salah satu peserta dis...
-
Indonesiaherald.com, Jakarta - Pesan percakapan dalam aplikasi WhatsApp di platform iOS ternyata tak sepenuhnya bisa dihapus. Bahkan se...
-
Indonesiaherald.com, New Delhi - Seorang pemuda di India yang dinyatakan tewas setelah dipagut ular berbisa tiba-tiba terbangun sesaat se...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Komnas Perempuan menemukan ratusan peraturan daerah yang diskriminatif terhadap perempuan. Keberadaan perda-...
KOMENTAR