IndonesiaHerald.com, Bogor - Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, menilai kelompok Islam intoleran sama sekali tidak memiliki landasan historis. Hal itu disampaikan Yenny menanggapi intoleransi dan radikalisme yang cenderung meningkat kemunculannya di Indonesia. "Dalam keluarga saja, Nabi Muhammad SAW memberikan ruang bagi anggota keluarganya untuk berbeda," ujar Yenny saat diwawancarai di Rancamaya, Bogor, Selasa (2/8/2016). Yenny mengatakan, Nabi Muhammad tak pernah sekali pun mengajarkan umatnya untuk merusak rumah ibadah umat agama lain. Selain itu, Yenny menuturkan bahwa Nabi Muhammad merupakan sosok yang sangat menghormati kepercayaan orang lain. Putri sulung presiden keempat RI Abdurrahman Wahid itu juga menceritakan, ada kisah pada saat Nabi Muhammad kedatangan delegasi Nasrani dan saat itu sudah memasuki waktu ibadah bagi Nasrani. Delegasi tersebut langsung mengambil tempat di suatu sudut Masjid Nabawi untuk beribadah secara Nasrani. Nabi Muhammad pun mempersilakannya. "Makanya kami heran kalau ada umat Islam merusak rumah ibadah umat agama lain, itu dasar historisnya darimana," lanjut Yenny. (Sumber: Kompas).
$type=grid$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=3$show=home
IndonesiaHerald.com, Bogor - Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, menilai kelompok Islam intoleran sama sekali tidak memiliki landasan historis.
Hal itu disampaikan Yenny menanggapi intoleransi dan radikalisme yang cenderung meningkat kemunculannya di Indonesia.
"Dalam keluarga saja, Nabi Muhammad SAW memberikan ruang bagi anggota keluarganya untuk berbeda," ujar Yenny saat diwawancarai di Rancamaya, Bogor, Selasa (2/8/2016).
Yenny mengatakan, Nabi Muhammad tak pernah sekali pun mengajarkan umatnya untuk merusak rumah ibadah umat agama lain.
Selain itu, Yenny menuturkan bahwa Nabi Muhammad merupakan sosok yang sangat menghormati kepercayaan orang lain.
Putri sulung presiden keempat RI Abdurrahman Wahid itu juga menceritakan, ada kisah pada saat Nabi Muhammad kedatangan delegasi Nasrani dan saat itu sudah memasuki waktu ibadah bagi Nasrani.
Delegasi tersebut langsung mengambil tempat di suatu sudut Masjid Nabawi untuk beribadah secara Nasrani. Nabi Muhammad pun mempersilakannya.
"Makanya kami heran kalau ada umat Islam merusak rumah ibadah umat agama lain, itu dasar historisnya darimana," lanjut Yenny. (Sumber: Kompas).
Category 6
/fa-signal/ TOP 7 In The WEEK$type=one$snipped=hide$show=home$readmore=0$snippet=0$author=0$comment
-
Soetantyo Moechlas. Photo Tribun IndonesiaHerald.com - Mukidi. Nama ini di mana-mana disebut. Cerita-cerita Humor segar mengisi group-gr...
-
Potret Sultan Syarif Kasim II di Istana Siak Sri Indrapura IndonesiaHerald.com, Riau - Liburan ke Siak akhir pekan ini, traveler bisa ...
-
IndonesiaHerald.com, Health - Kalau ditanya apa golongan darahnya orang-orang mungkin akan menjawab A, B, O, atau AB. Namun untuk Sara...
-
IndonesiaHerald.com, Kendari - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam sebagai tersangka dalam kasus ...
-
Indonesiaherald.com, Bogor - Intoleransi dan radikalisme di Indonesia dinilai kian masif kemunculannya. Menurut salah satu peserta dis...
-
Indonesiaherald.com, Jakarta - Pesan percakapan dalam aplikasi WhatsApp di platform iOS ternyata tak sepenuhnya bisa dihapus. Bahkan se...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Pendekatan kekerasan dianggap tidak efektif dalam menangani aksi terorisme. Hal ini disampaikan oleh K...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Komnas Perempuan menemukan ratusan peraturan daerah yang diskriminatif terhadap perempuan. Keberadaan perda-...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Sekelompok akademisi mengajukan uji materi untuk mengubah pasal dalam KUHP agar mempidanakan homoseksual...
-
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar. IndonesiaHerald.com, Jakarta - Presiden Jokowi telah mengabulkan permohonan grasi yang diajukan Antas...
KOMENTAR