IndonesiaHerald.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan antara pemimpin negara ASEAN dengan perwakilan pemuda ASEAN. Dalam kesempatan itu, Jokowi berpesan kepada para pemuda untuk tak terlalu sering bermain game. Acara berlangsung di National Convention Centre, Vientiane, Laos, Selasa (6/9/2016). Acara ini dibuka oleh Perdana Menteri Republik Demokrasi Rakyat Laos yang juga bertindak sebagai Ketua ASEAN 2016, Thongloun Sisoulith. Masing-masing kepala negara ASEAN memberikan sambutan dalam acara ini, termasuk Presiden Jokowi. Dalam pidatonya di hadapan ratusan perwakilan pemuda negara ASEAN, Jokowi mengatakan pentingnya kontribusi dari para pemuda dalam pembangunan masyarakat ASEAN. "Kepada para pemuda ASEAN, kami perlu bantuan anda untuk mentransformasi ekonomi kita. Kami perlu bantuan anda untuk mereformasi masyarakat kita," kata Jokowi. Jokowi mengatakan, ada sekitar 600 juta orang penduduk ASEAN, dan lebih dari setengahnya merupakan kaum muda yang berumur di bawah 30 tahun. Untuk itu, Jokowi mengajak para pemuda ASEAN untuk berinovasi dengan memanfaatkan era digital dan media sosial untuk menyampaikan pesan yang bermanfaat dan positif. "Sampaikan kepada kita apa yang harus kita lakukan. Sampaikan kepada kita bagaimana melawan radikalisme yang beredar di internet. Sampaikan kepada kita bagaimana kita dapat memanfaatkan teknologi digital," katanya. Menurut Jokowi, para pemimpin negara perlu mendapatkan masukan dari kaum muda. dan pemimpin juga harus memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk bereksperimen dan berinovasi. Dalam kesempatan ini, Jokowi juga mengingatkan kepada para pemuda untuk berhati-hati dalam memanfaatkan perkembangan teknologi, terutama internet. Pasalnya, era digital ini banyak godaannya. "Tinggal di era digital ini banyak godaannya. Anda dapat jatuh ke dalam perangkap dan menjadi sangat terobsesi dengan karir anda," katanya. Jokowi juga mengingatkan, pentingnya kebersaman dengan keluarga. "Kebahagiaan yang paling utama adalah berpetualang dalam hidup bersama-sama keluarga," katanya. Di akhir sambutannya, Jokowi mengingatkan kepada pemuda jangan terlalu terlena dengan permainan game digital. "Kepada para perwakilan pemuda ASEAN, jangan bermain Pokemon terlalu sering," kata Jokowi yang disambut tawa para perwakilan pemuda ASEAN. (Sumber: detik.com).
$type=grid$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=3$show=home
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan antara pemimpin negara ASEAN dengan perwakilan pemuda ASEAN. Dalam kesempatan itu, Jokowi berpesan kepada para pemuda untuk tak terlalu sering bermain game.
Acara berlangsung di National Convention Centre, Vientiane, Laos, Selasa (6/9/2016). Acara ini dibuka oleh Perdana Menteri Republik Demokrasi Rakyat Laos yang juga bertindak sebagai Ketua ASEAN 2016, Thongloun Sisoulith. Masing-masing kepala negara ASEAN memberikan sambutan dalam acara ini, termasuk Presiden Jokowi.
Dalam pidatonya di hadapan ratusan perwakilan pemuda negara ASEAN, Jokowi mengatakan pentingnya kontribusi dari para pemuda dalam pembangunan masyarakat ASEAN.
"Kepada para pemuda ASEAN, kami perlu bantuan anda untuk mentransformasi ekonomi kita. Kami perlu bantuan anda untuk mereformasi masyarakat kita," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, ada sekitar 600 juta orang penduduk ASEAN, dan lebih dari setengahnya merupakan kaum muda yang berumur di bawah 30 tahun. Untuk itu, Jokowi mengajak para pemuda ASEAN untuk berinovasi dengan memanfaatkan era digital dan media sosial untuk menyampaikan pesan yang bermanfaat dan positif.
"Sampaikan kepada kita apa yang harus kita lakukan. Sampaikan kepada kita bagaimana melawan radikalisme yang beredar di internet. Sampaikan kepada kita bagaimana kita dapat memanfaatkan teknologi digital," katanya.
Menurut Jokowi, para pemimpin negara perlu mendapatkan masukan dari kaum muda. dan pemimpin juga harus memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk bereksperimen dan berinovasi.
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga mengingatkan kepada para pemuda untuk berhati-hati dalam memanfaatkan perkembangan teknologi, terutama internet. Pasalnya, era digital ini banyak godaannya.
"Tinggal di era digital ini banyak godaannya. Anda dapat jatuh ke dalam perangkap dan menjadi sangat terobsesi dengan karir anda," katanya.
Jokowi juga mengingatkan, pentingnya kebersaman dengan keluarga. "Kebahagiaan yang paling utama adalah berpetualang dalam hidup bersama-sama keluarga," katanya.
Di akhir sambutannya, Jokowi mengingatkan kepada pemuda jangan terlalu terlena dengan permainan game digital.
"Kepada para perwakilan pemuda ASEAN, jangan bermain Pokemon terlalu sering," kata Jokowi yang disambut tawa para perwakilan pemuda ASEAN. (Sumber: detik.com).

Category 6
/fa-signal/ TOP 7 In The WEEK$type=one$snipped=hide$show=home$readmore=0$snippet=0$author=0$comment
-
Soetantyo Moechlas. Photo Tribun IndonesiaHerald.com - Mukidi. Nama ini di mana-mana disebut. Cerita-cerita Humor segar mengisi group-gr...
-
Potret Sultan Syarif Kasim II di Istana Siak Sri Indrapura IndonesiaHerald.com, Riau - Liburan ke Siak akhir pekan ini, traveler bisa ...
-
IndonesiaHerald.com, Health - Kalau ditanya apa golongan darahnya orang-orang mungkin akan menjawab A, B, O, atau AB. Namun untuk Sara...
-
IndonesiaHerald, Pontianak - Masyarakat di sekitar Bandara Supadio Pontianak terkejut melihat pemandangan itu. Seorang wanita berambut...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tetap unggul dibanding dua kandidat lainny...
-
IndonesiaHerald.com, Kendari - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam sebagai tersangka dalam kasus ...
-
Indonesiaherald.com, Bogor - Intoleransi dan radikalisme di Indonesia dinilai kian masif kemunculannya. Menurut salah satu peserta dis...
-
Indonesiaherald.com, Jakarta - Pesan percakapan dalam aplikasi WhatsApp di platform iOS ternyata tak sepenuhnya bisa dihapus. Bahkan se...
-
Indonesiaherald.com, New Delhi - Seorang pemuda di India yang dinyatakan tewas setelah dipagut ular berbisa tiba-tiba terbangun sesaat se...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Komnas Perempuan menemukan ratusan peraturan daerah yang diskriminatif terhadap perempuan. Keberadaan perda-...
KOMENTAR