IndonesiaHerald.com, Jakarta - Seorang ibu rumah tangga di Irak mengaku telah lama memerangi ISIS, membunuh dan memenggal mereka, bahkan memasak kepala mereka di panci. Ibu ini bukan orang sembarangan. Dia adalah Wahida Mohamed, pemimpin pasukan yang terdiri dari 70 orang pria di kota Shirqat, sekitar 80 kilometer dari Mosul. Wanita 39 tahun yang selalu menyandang pistol Beretta 9 milimeter ini adalah salah satu buronan ISIS. "Saya mulai memerangi teroris di tahun 2004, bekerja sama dengan pasukan keamanan Irak dan koalisi," kata Mohamed yang dikenal dengan julukan Um Hanadi ini. Diberitakan CNN, Kamis (29/9), dia mendapatkan ancaman dari para pemimpin ISIS karena melawan dan tidak mengakui Kekhalifahan Abu Bakar al-Baghdadi. "Saya berada di daftar buronan utama mereka. Bahkan lebih dicari dibanding perdana menteri," ujar Mohamed. Dia mengatakan beberapa kali hampir tewas dalam serangan bom di dekat rumahnya. "2006, 2009, 2010, tiga bom mobil di tahun 2013 dan 2014," ujar Hanadi. Suami pertama Um Hanadi tewas terbunuh. Dia kemudian menikah lagi, namun suami keduanya dibunuh oleh ISIS awal tahun ini. ISIS juga membunuh ayahnya dan tiga saudara lelakinya. Hanadi mengatakan, ISIS juga membunuh domba, anjing dan burung-burungnya. Dia sendiri beberapa kali hampir terbunuh. "Enam kali saya hampir terbunuh. Ada pecahan peluru di kepala dan kaki saya, dan tulang iga saya patah," ujar Hanadi sembari memperlihatkan bekas luka di tubuhnya. Ketika berhadapan dengan ISIS, Hanadi tidak kenal ampun. "Saya memerangi mereka. Saya memenggal kepala mereka. Saya memasak kepala mereka. Saya membakar tubuh mereka," ujar Hanadi. Dia mengklaim pernyataannya ini bukan bualan. "Semuanya didokumentasikan. Lihat saya di akun Facebook saya." Di akun Facebooknya terdapat foto-foto Hanadi bersama para tentaranya dan suaminya sambil membawa senjata dan parang. Foto-foto lainnya menampilkan dua kepala di dalam sebuah panci. Dalam foto lain, Hanadi berdiri di antara tubuh-tubuh yang terbakar. Hanadi memiliki dua orang putri berusia 22 dan 20 tahun. Dia telah melatih mereka untuk berperang, namun menurut Hanadi putri-putrinya terlalu sibuk mengurus anak sehingga tidak bisa turun ke medan perang. (Sumber: cnnindonesia.com).
$type=grid$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=3$show=home
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Seorang ibu rumah tangga di Irak mengaku telah lama memerangi ISIS, membunuh dan memenggal mereka, bahkan memasak kepala mereka di panci.
Ibu ini bukan orang sembarangan. Dia adalah Wahida Mohamed, pemimpin pasukan yang terdiri dari 70 orang pria di kota Shirqat, sekitar 80 kilometer dari Mosul. Wanita 39 tahun yang selalu menyandang pistol Beretta 9 milimeter ini adalah salah satu buronan ISIS.
"Saya mulai memerangi teroris di tahun 2004, bekerja sama dengan pasukan keamanan Irak dan koalisi," kata Mohamed yang dikenal dengan julukan Um Hanadi ini.
Diberitakan CNN, Kamis (29/9), dia mendapatkan ancaman dari para pemimpin ISIS karena melawan dan tidak mengakui Kekhalifahan Abu Bakar al-Baghdadi.
"Saya berada di daftar buronan utama mereka. Bahkan lebih dicari dibanding perdana menteri," ujar Mohamed.
Dia mengatakan beberapa kali hampir tewas dalam serangan bom di dekat rumahnya. "2006, 2009, 2010, tiga bom mobil di tahun 2013 dan 2014," ujar Hanadi.
Suami pertama Um Hanadi tewas terbunuh. Dia kemudian menikah lagi, namun suami keduanya dibunuh oleh ISIS awal tahun ini. ISIS juga membunuh ayahnya dan tiga saudara lelakinya.
Hanadi mengatakan, ISIS juga membunuh domba, anjing dan burung-burungnya. Dia sendiri beberapa kali hampir terbunuh.
"Enam kali saya hampir terbunuh. Ada pecahan peluru di kepala dan kaki saya, dan tulang iga saya patah," ujar Hanadi sembari memperlihatkan bekas luka di tubuhnya.
Ketika berhadapan dengan ISIS, Hanadi tidak kenal ampun.
"Saya memerangi mereka. Saya memenggal kepala mereka. Saya memasak kepala mereka. Saya membakar tubuh mereka," ujar Hanadi.
Dia mengklaim pernyataannya ini bukan bualan. "Semuanya didokumentasikan. Lihat saya di akun Facebook saya."
Di akun Facebooknya terdapat foto-foto Hanadi bersama para tentaranya dan suaminya sambil membawa senjata dan parang.
Foto-foto lainnya menampilkan dua kepala di dalam sebuah panci. Dalam foto lain, Hanadi berdiri di antara tubuh-tubuh yang terbakar.
Hanadi memiliki dua orang putri berusia 22 dan 20 tahun.
Dia telah melatih mereka untuk berperang, namun menurut Hanadi putri-putrinya terlalu sibuk mengurus anak sehingga tidak bisa turun ke medan perang. (Sumber: cnnindonesia.com).

Category 6
/fa-signal/ TOP 7 In The WEEK$type=one$snipped=hide$show=home$readmore=0$snippet=0$author=0$comment
-
Soetantyo Moechlas. Photo Tribun IndonesiaHerald.com - Mukidi. Nama ini di mana-mana disebut. Cerita-cerita Humor segar mengisi group-gr...
-
Potret Sultan Syarif Kasim II di Istana Siak Sri Indrapura IndonesiaHerald.com, Riau - Liburan ke Siak akhir pekan ini, traveler bisa ...
-
IndonesiaHerald.com, Health - Kalau ditanya apa golongan darahnya orang-orang mungkin akan menjawab A, B, O, atau AB. Namun untuk Sara...
-
IndonesiaHerald, Pontianak - Masyarakat di sekitar Bandara Supadio Pontianak terkejut melihat pemandangan itu. Seorang wanita berambut...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tetap unggul dibanding dua kandidat lainny...
-
IndonesiaHerald.com, Kendari - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam sebagai tersangka dalam kasus ...
-
Indonesiaherald.com, Bogor - Intoleransi dan radikalisme di Indonesia dinilai kian masif kemunculannya. Menurut salah satu peserta dis...
-
Indonesiaherald.com, Jakarta - Pesan percakapan dalam aplikasi WhatsApp di platform iOS ternyata tak sepenuhnya bisa dihapus. Bahkan se...
-
Indonesiaherald.com, New Delhi - Seorang pemuda di India yang dinyatakan tewas setelah dipagut ular berbisa tiba-tiba terbangun sesaat se...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Komnas Perempuan menemukan ratusan peraturan daerah yang diskriminatif terhadap perempuan. Keberadaan perda-...
KOMENTAR