IndonesiaHerald.com. Jakarta - Kedatangan calon gubernur dan wakil gubenur DKI Jakarta Ahok-Djarot di Ji Expo Kemayoran, Selasa (25/10) petang sempat membuat suasana di depan pintu masuk ricuh. Penyebabnya, banyak pendukung yang tak memiliki ID Card, memaksa masuk ke dalam arena pengundian nomor urut cagub. Memang, awalnya pihak keamanan tak terlalu ribet karena massa bisa tertib. Tapi, saat pasangan Ahok-Djarot diarak mendekati pintu masuk, barulah massa pendukung merapat dan mencoba curi-curi kesempatan untuk bisa masuk. Beberapa terlihat lolos, utamanya cewek-cewek cantik yang mengiringi kedatangan Ahok-Djarot. Beberapa pria berbaju motif kotak-kotak juga ada yang berhasil masuk. Setelah pasangan cagub masuk, barulah pintu disterilkan. Sempat terjadi adu mulut antara massa pendukung yang mengiringi Ahok-Djarot dengan pihak keamanan. Namun, adu mulut itu tak sampai berlanjut ke adu fisik karena massa lain mencoba menenangkan rekannya. "ID card saya ada di dalam. Saya masuk ambil dulu, ada teman. Ini hp saya mati. Kasih masuklah sebentar, kawal juga saya nggak apa-apa. Jangan dihalangi," ucapnya dengan nada tinggi. Tapi, percuma saja dia berteriak-teriak karena petugas bergeming dan mengusirnya dari depan pintu, demikian juga dengan ibu-ibu berjilbab kotak-kotak yang ingin masuk. (Sumber: jpnn.com).
$type=grid$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=3$show=home
IndonesiaHerald.com. Jakarta - Kedatangan calon gubernur dan wakil gubenur DKI Jakarta Ahok-Djarot di Ji Expo Kemayoran, Selasa (25/10) petang sempat membuat suasana di depan pintu masuk ricuh.
Penyebabnya, banyak pendukung yang tak memiliki ID Card, memaksa masuk ke dalam arena pengundian nomor urut cagub.
Memang, awalnya pihak keamanan tak terlalu ribet karena massa bisa tertib. Tapi, saat pasangan Ahok-Djarot diarak mendekati pintu masuk, barulah massa pendukung merapat dan mencoba curi-curi kesempatan untuk bisa masuk.
Beberapa terlihat lolos, utamanya cewek-cewek cantik yang mengiringi kedatangan Ahok-Djarot. Beberapa pria berbaju motif kotak-kotak juga ada yang berhasil masuk. Setelah pasangan cagub masuk, barulah pintu disterilkan.
Sempat terjadi adu mulut antara massa pendukung yang mengiringi Ahok-Djarot dengan pihak keamanan. Namun, adu mulut itu tak sampai berlanjut ke adu fisik karena massa lain mencoba menenangkan rekannya.
"ID card saya ada di dalam. Saya masuk ambil dulu, ada teman. Ini hp saya mati. Kasih masuklah sebentar, kawal juga saya nggak apa-apa. Jangan dihalangi," ucapnya dengan nada tinggi.
Tapi, percuma saja dia berteriak-teriak karena petugas bergeming dan mengusirnya dari depan pintu, demikian juga dengan ibu-ibu berjilbab kotak-kotak yang ingin masuk. (Sumber: jpnn.com).

Category 6
/fa-signal/ TOP 7 In The WEEK$type=one$snipped=hide$show=home$readmore=0$snippet=0$author=0$comment
-
Soetantyo Moechlas. Photo Tribun IndonesiaHerald.com - Mukidi. Nama ini di mana-mana disebut. Cerita-cerita Humor segar mengisi group-gr...
-
Potret Sultan Syarif Kasim II di Istana Siak Sri Indrapura IndonesiaHerald.com, Riau - Liburan ke Siak akhir pekan ini, traveler bisa ...
-
IndonesiaHerald.com, Health - Kalau ditanya apa golongan darahnya orang-orang mungkin akan menjawab A, B, O, atau AB. Namun untuk Sara...
-
IndonesiaHerald, Pontianak - Masyarakat di sekitar Bandara Supadio Pontianak terkejut melihat pemandangan itu. Seorang wanita berambut...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tetap unggul dibanding dua kandidat lainny...
-
IndonesiaHerald.com, Kendari - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam sebagai tersangka dalam kasus ...
-
Indonesiaherald.com, Bogor - Intoleransi dan radikalisme di Indonesia dinilai kian masif kemunculannya. Menurut salah satu peserta dis...
-
Indonesiaherald.com, Jakarta - Pesan percakapan dalam aplikasi WhatsApp di platform iOS ternyata tak sepenuhnya bisa dihapus. Bahkan se...
-
Indonesiaherald.com, New Delhi - Seorang pemuda di India yang dinyatakan tewas setelah dipagut ular berbisa tiba-tiba terbangun sesaat se...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Komnas Perempuan menemukan ratusan peraturan daerah yang diskriminatif terhadap perempuan. Keberadaan perda-...
KOMENTAR