Indonesiaherald.com, Washington DC - Presiden AS Barack Obama, Selasa (2/8/2016), melontarkan serangan terkerasnya kepada calon presiden dari Partai Demokrat Donald Trump. Obama menyebut Trump tak layak menjadi presiden dan menyerukan agar para pemimpin Partai Republik agar "tak mengakui" Trump sebagai bagian dari mereka. "Dia terus membuktikan itu (tak layak menjadi presiden)," kata Obama. Dalam beberapa hari belakangan ini, Trump terus meluncurkan pernyataan kontroversial tentang Muslim, bayi, pemadam kebakaran hingga militer. Pernyataan-pernyataan kontroversial ini berpotensi untuk membuat para pendukungnya di Partai Republik mulai menjauhinya. Anggota kongres Richard Hanna malah sudah melangkah lebih jauh. Dia menjadi politisi Partai Republik pertama yang menyatakan akan memberikan suaranya untuk Hillary Clinton. "Saya menyadari kecacatan Trump semakin tak ada akhirnya," ujar Hanna dalam artikel yang ditulisnya untuk sebuah surat kabar. Obama agaknya mencoba semakin memanaskan para anggota Partai Republik yang kian hari kian muak dengan Trump tetapi belum menarik dukungan mereka. "Kondisi ini terus berkembang setiap hari dan pekan, di mana mereka (politisi Partai Republik) terus menjaga jarak dari berbagai pernyataan Trump," tambah Obama. "Harus ada saat di mana Anda harus berkata: 'Dia bukan orang yang pantas saya dukung untuk menjadi presiden Amerika Serikat, bahkan jika dia adalah anggota partai saya,'" lanjut Obama. "Alternatifnya adalah seluruh anggota Partai Republik, harus membuktikan dukungan mereka seperti yang selalu disampaikan Trump," desak Obama. (Sumber: Kompas.com).
$type=grid$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=3$show=home
Indonesiaherald.com, Washington DC - Presiden AS Barack Obama, Selasa (2/8/2016), melontarkan serangan terkerasnya kepada calon presiden dari Partai Demokrat Donald Trump.
Obama menyebut Trump tak layak menjadi presiden dan menyerukan agar para pemimpin Partai Republik agar "tak mengakui" Trump sebagai bagian dari mereka.
"Dia terus membuktikan itu (tak layak menjadi presiden)," kata Obama.
Dalam beberapa hari belakangan ini, Trump terus meluncurkan pernyataan kontroversial tentang Muslim, bayi, pemadam kebakaran hingga militer.
Pernyataan-pernyataan kontroversial ini berpotensi untuk membuat para pendukungnya di Partai Republik mulai menjauhinya.
Anggota kongres Richard Hanna malah sudah melangkah lebih jauh. Dia menjadi politisi Partai Republik pertama yang menyatakan akan memberikan suaranya untuk Hillary Clinton.
"Saya menyadari kecacatan Trump semakin tak ada akhirnya," ujar Hanna dalam artikel yang ditulisnya untuk sebuah surat kabar.
Obama agaknya mencoba semakin memanaskan para anggota Partai Republik yang kian hari kian muak dengan Trump tetapi belum menarik dukungan mereka.
"Kondisi ini terus berkembang setiap hari dan pekan, di mana mereka (politisi Partai Republik) terus menjaga jarak dari berbagai pernyataan Trump," tambah Obama.
"Harus ada saat di mana Anda harus berkata: 'Dia bukan orang yang pantas saya dukung untuk menjadi presiden Amerika Serikat, bahkan jika dia adalah anggota partai saya,'" lanjut Obama.
"Alternatifnya adalah seluruh anggota Partai Republik, harus membuktikan dukungan mereka seperti yang selalu disampaikan Trump," desak Obama. (Sumber: Kompas.com).

Category 6
/fa-signal/ TOP 7 In The WEEK$type=one$snipped=hide$show=home$readmore=0$snippet=0$author=0$comment
-
Soetantyo Moechlas. Photo Tribun IndonesiaHerald.com - Mukidi. Nama ini di mana-mana disebut. Cerita-cerita Humor segar mengisi group-gr...
-
Potret Sultan Syarif Kasim II di Istana Siak Sri Indrapura IndonesiaHerald.com, Riau - Liburan ke Siak akhir pekan ini, traveler bisa ...
-
IndonesiaHerald.com, Health - Kalau ditanya apa golongan darahnya orang-orang mungkin akan menjawab A, B, O, atau AB. Namun untuk Sara...
-
IndonesiaHerald, Pontianak - Masyarakat di sekitar Bandara Supadio Pontianak terkejut melihat pemandangan itu. Seorang wanita berambut...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tetap unggul dibanding dua kandidat lainny...
-
IndonesiaHerald.com, Kendari - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam sebagai tersangka dalam kasus ...
-
Indonesiaherald.com, Bogor - Intoleransi dan radikalisme di Indonesia dinilai kian masif kemunculannya. Menurut salah satu peserta dis...
-
Indonesiaherald.com, Jakarta - Pesan percakapan dalam aplikasi WhatsApp di platform iOS ternyata tak sepenuhnya bisa dihapus. Bahkan se...
-
Indonesiaherald.com, New Delhi - Seorang pemuda di India yang dinyatakan tewas setelah dipagut ular berbisa tiba-tiba terbangun sesaat se...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Komnas Perempuan menemukan ratusan peraturan daerah yang diskriminatif terhadap perempuan. Keberadaan perda-...
KOMENTAR