BBM 100% Milik Indonesia, Jokowi Komentar Begini

IndonesiaHerald.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta jajaran kabinetnya untuk memanfaatkan potensi yang ada guna meningkatkan pelaku ekonomi digital di Indonesia. Termasuk BlackBerry Messenger (BBM) yang dikatakan sudah menjadi 100 persen milik Indonesia. Seperti diketahui, saat ini 93,4 juta dari 250 juta penduduk Indonesia adalah pengguna internet dengan jumlah penjualan melalui 'e-commerce' pada tahun 2014 mencapai US$ 2,6 miliar. "Potensi pasar yang sangat besar ini tidak boleh ditinggal begitu saja. Saya yakin potensi itu akan bisa menjadi fondasi bagi Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," ujar Presiden Joko Widodo, melalui rilis yang diterima dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden. Selain itu, Presiden Joko Widodo juga meminta ekonomi digital ini dapat membawa manfaat bagi rakyat, khususnya UMKM dan para pelaku bisnis pemula atau start up. "Kita harus bisa membangun channel antara sistem platform logistik dunia, dengan produk-produk yang berada di kampung-kampung, yang berada di desa-desa. Saya minta pelaku bisnis pemula atau start up diprioritaskan dan difasilitasi untuk mendapatkan akses permodalan agar usahanya bisa tumbuh dan berkelanjutan," imbuhnya. Lebih lanjut Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya dukungan pemerintah dalam upaya memperkuat pelaku ekonomi digital dengan melakukan deregulasi serta memberikan pelatihan pengembangan kapasitas untuk berkompetisi. "Lakukan deregulasi besar-besaran untuk mendukung berkembangnya industri 'e-commerce'. Satu hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah pelatihan untuk mengembangkan kapasitas bagi pelaku pemula e-commerce sehingga akan semakin mampu bersaing di dunia bisnis," ucap Presiden Joko Widodo. Selain deregulasi, pemerintah juga menekankan pentingnya penyediaan infrastruktur untuk mendukung pencapaian visi tersebut. "Saya juga minta dilakukan percepatan jangkauan infrastruktur telekomunikasi yang dibutuhkan pelaku-pelaku 'e-commerce'" imbuhnya. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa layanan pesan instan dari Blackberry, BlackBerry Messenger (BBM) sudah dimiliki 100 persen oleh Indonesia sehingga bisa dijadikan platform asli Indonesia. "Kita harapkan nanti seluruh hal yang berkaitan dengan 'e-commerce' kita baik retail platform-nya, baik logistik platform-nya bisa nempel ke blackberry messenger khususnya yang nanti betul-betul kita siapkan menjadi platform asli Indonesia," ujar Presiden Joko Widodo. BlackBerry Messenger digaet oleh perusahaan media PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek Group) dalam bentuk kerjasama antara BlackBerry dan Emtek ini sendiri dalam bentuk perjanjian lisensi software dan hak kekayaan intelektual BBM. (Sumber: cnnindonesia.com).

IndonesiaHerald.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta jajaran kabinetnya untuk memanfaatkan potensi yang ada guna meningkatkan pelaku ekonomi digital di Indonesia. Termasuk BlackBerry Messenger (BBM) yang dikatakan sudah menjadi 100 persen milik Indonesia.

Seperti diketahui, saat ini 93,4 juta dari 250 juta penduduk Indonesia adalah pengguna internet dengan jumlah penjualan melalui 'e-commerce' pada tahun 2014 mencapai US$ 2,6 miliar.

"Potensi pasar yang sangat besar ini tidak boleh ditinggal begitu saja. Saya yakin potensi itu akan bisa menjadi fondasi bagi Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," ujar Presiden Joko Widodo, melalui rilis yang diterima dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga meminta ekonomi digital ini dapat membawa manfaat bagi rakyat, khususnya UMKM dan para pelaku bisnis pemula atau start up.

"Kita harus bisa membangun channel antara sistem platform logistik dunia, dengan produk-produk yang berada di kampung-kampung, yang berada di desa-desa. Saya minta pelaku bisnis pemula atau start up diprioritaskan dan difasilitasi untuk mendapatkan akses permodalan agar usahanya bisa tumbuh dan berkelanjutan," imbuhnya.

Lebih lanjut Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya dukungan pemerintah dalam upaya memperkuat pelaku ekonomi digital dengan melakukan deregulasi serta memberikan pelatihan pengembangan kapasitas untuk berkompetisi.

"Lakukan deregulasi besar-besaran untuk mendukung berkembangnya industri 'e-commerce'. Satu hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah pelatihan untuk mengembangkan kapasitas bagi pelaku pemula e-commerce sehingga akan semakin mampu bersaing di dunia bisnis," ucap Presiden Joko Widodo.

Selain deregulasi, pemerintah juga menekankan pentingnya penyediaan infrastruktur untuk mendukung pencapaian visi tersebut.

"Saya juga minta dilakukan percepatan jangkauan infrastruktur telekomunikasi yang dibutuhkan pelaku-pelaku 'e-commerce'" imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa layanan pesan instan dari Blackberry, BlackBerry Messenger (BBM) sudah dimiliki 100 persen oleh Indonesia sehingga bisa dijadikan platform asli Indonesia. 

"Kita harapkan nanti seluruh hal yang berkaitan dengan 'e-commerce' kita baik retail platform-nya, baik logistik platform-nya bisa nempel ke blackberry messenger khususnya yang nanti betul-betul kita siapkan menjadi platform asli Indonesia," ujar Presiden Joko Widodo.

BlackBerry Messenger digaet oleh perusahaan media PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek Group) dalam bentuk kerjasama antara BlackBerry dan Emtek ini sendiri dalam bentuk perjanjian lisensi software dan hak kekayaan intelektual BBM. (Sumber: cnnindonesia.com).


KOMENTAR

Category 6

Name

Berita,465,China,9,Education,18,Entertainment,19,Hari Santri,4,Headlines,79,Health,8,Indonesia,212,Inspirasi,12,Internasional,50,Jakarta,110,Jobs,3,Life Style,6,Nasional,189,News,175,Otomotive,1,Pendidikan,3,Pendidikan Islam,18,Politik,223,Santri,7,Sport,6,Travel,21,Viral,2,World,10,
ltr
item
IndonesiaHerald: BBM 100% Milik Indonesia, Jokowi Komentar Begini
BBM 100% Milik Indonesia, Jokowi Komentar Begini
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta jajaran kabinetnya untuk memanfaatkan potensi yang ada guna meningkatkan pelaku ekonomi digital di Indonesia. Termasuk BlackBerry Messenger (BBM) yang dikatakan sudah menjadi 100 persen milik Indonesia. Seperti diketahui, saat ini 93,4 juta dari 250 juta penduduk Indonesia adalah pengguna internet dengan jumlah penjualan melalui 'e-commerce' pada tahun 2014 mencapai US$ 2,6 miliar. "Potensi pasar yang sangat besar ini tidak boleh ditinggal begitu saja. Saya yakin potensi itu akan bisa menjadi fondasi bagi Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," ujar Presiden Joko Widodo, melalui rilis yang diterima dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden. Selain itu, Presiden Joko Widodo juga meminta ekonomi digital ini dapat membawa manfaat bagi rakyat, khususnya UMKM dan para pelaku bisnis pemula atau start up. "Kita harus bisa membangun channel antara sistem platform logistik dunia, dengan produk-produk yang berada di kampung-kampung, yang berada di desa-desa. Saya minta pelaku bisnis pemula atau start up diprioritaskan dan difasilitasi untuk mendapatkan akses permodalan agar usahanya bisa tumbuh dan berkelanjutan," imbuhnya. Lebih lanjut Presiden Joko Widodo mengingatkan pentingnya dukungan pemerintah dalam upaya memperkuat pelaku ekonomi digital dengan melakukan deregulasi serta memberikan pelatihan pengembangan kapasitas untuk berkompetisi. "Lakukan deregulasi besar-besaran untuk mendukung berkembangnya industri 'e-commerce'. Satu hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah pelatihan untuk mengembangkan kapasitas bagi pelaku pemula e-commerce sehingga akan semakin mampu bersaing di dunia bisnis," ucap Presiden Joko Widodo. Selain deregulasi, pemerintah juga menekankan pentingnya penyediaan infrastruktur untuk mendukung pencapaian visi tersebut. "Saya juga minta dilakukan percepatan jangkauan infrastruktur telekomunikasi yang dibutuhkan pelaku-pelaku 'e-commerce'" imbuhnya. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa layanan pesan instan dari Blackberry, BlackBerry Messenger (BBM) sudah dimiliki 100 persen oleh Indonesia sehingga bisa dijadikan platform asli Indonesia. "Kita harapkan nanti seluruh hal yang berkaitan dengan 'e-commerce' kita baik retail platform-nya, baik logistik platform-nya bisa nempel ke blackberry messenger khususnya yang nanti betul-betul kita siapkan menjadi platform asli Indonesia," ujar Presiden Joko Widodo. BlackBerry Messenger digaet oleh perusahaan media PT Elang Mahkota Teknologi (Emtek Group) dalam bentuk kerjasama antara BlackBerry dan Emtek ini sendiri dalam bentuk perjanjian lisensi software dan hak kekayaan intelektual BBM. (Sumber: cnnindonesia.com).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrumz_ev-jDRuim6UvqgJjU69GLeM05_08TUOXxZKMQ-y0rE0Yz7mO7dxQxJZ8nPLRhaj8mEn3_W_aMOJ9_tMJ3scVY_GOJsxC8X9aSz5YwdkM6VjL8tU-N8oMLKP9sabFNXroD51Y_w0/s640/bbm+milik+indonesia.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrumz_ev-jDRuim6UvqgJjU69GLeM05_08TUOXxZKMQ-y0rE0Yz7mO7dxQxJZ8nPLRhaj8mEn3_W_aMOJ9_tMJ3scVY_GOJsxC8X9aSz5YwdkM6VjL8tU-N8oMLKP9sabFNXroD51Y_w0/s72-c/bbm+milik+indonesia.jpg
IndonesiaHerald
http://heraldindonesia.blogspot.com/2016/09/bbm-100-milik-indonesia-jokowi.html
http://heraldindonesia.blogspot.com/
http://heraldindonesia.blogspot.com/
http://heraldindonesia.blogspot.com/2016/09/bbm-100-milik-indonesia-jokowi.html
true
7052545917034528745
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy