Ada yang Sentimen Nih, Kasus Munir dan SBY Dipakai untuk Menjatuhkan Pamor AHY

IndonesiaHerald.com, Jakarta - Pemerhati media sosial Fakhruddin menilai ada upaya menyudutkan Susilo Bambang Yudhoyono terkait polemik tentang keberadaan dokumen hasil kerja Tim Pencari Fakta (TPF) Meninggalnya Munir Said Thalib. Terlebih, Kementerian Sekretariat Negara (Kemsetneg) mengaku tak memiliki dokumen yang diserahkan TPF Munir pada pertengahan 2005 itu. Di sisi lain menteri sekretaris negara kala itu, Yusril Ihza Mahendra juga terkesan melemparkan persoalan tentang keberadaan dokumen TPF Munir ke SBY. Alasan Yusril adalah karena dirinya tidak mendapatkan mandat apa pun terkait dokumen itu. Sebab, TPF Munir yang dipimpin Marsudi Hanafi langsung menyerahkan dokumen hasil kerja mereka langsung ke SBY. “Jawaban YIM (Yusril Ihza Mahendra, red) ini jelas menggelikan, apalagi untuk tokoh yang dikenal sebagai pakar hukum tata negara. Sudah menjadi tugas Mensesneg dan segenap jajarannya untuk mengarsipkan setiap surat yang masuk. Lalu untuk apa menunggu mandat,” kata Fakhruddin dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/10). Dia menegaskan, melemparkan persoalan pada SBY bukan tindakan bijaksana. Apalagi saat ini rakyat berada dalam suasana pilkada dan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi kontestan pada pemilihan gubernur DKI. Fahruddin pun mencurigai isu soal hilangnya dokumen TPF Munir sengaja dimainkan oleh pihak tertentu. “Ada yang ingin menjatuhkan citra AHY melalui SBY,” tutur Fahruddin. Yang disayangkan, katanya, tokoh sekelas Yusril ternyata terbawa permainan yang dalangnya masih misterius itu. Ia menyayangkan kasus Munir dipolitisasi. “Kematian Munir adalah tragedi kemanusiaan. Tidak seharusnya ia dinodai oleh intrik-intrik politik dan dijadikan alat untuk memecah kelompok-kelompok yang seharusnya berkontestasi secara sehat dalam Pilkada. Dan jika benar-benar ini yang terjadi, maka ini adalah perbuatan terkutuk yang menjijikkan,” pungkasnya. Sebelumnya SBY melalui akun @SBYudhoyono di Twitter menyebut polemik soal dukumen TPF Munir sudah digiring ke politik. “Saya amati perbincangan publik ada yg berada dlm konteks, namun ada pula yg bergeser ke sana – ke mari & bernuansa politik,” tulisnya. Karenanya dia sudah siap buka-bukaan soal dokumen TPF Munir. "Penjelasan yang akan kami sampaikan dalam 2-3 hari mendatang, haruslah berdasarkan fakta, logika & tentunya juga kebenaran. *SBY*," tulisnya melalui akun @SBYudhoyono di Twitter, Minggu (23/10) malam. (Sumber: jpnn.com).

IndonesiaHerald.com, Jakarta - Pemerhati media sosial Fakhruddin menilai ada upaya menyudutkan Susilo Bambang Yudhoyono terkait polemik tentang keberadaan dokumen hasil kerja Tim Pencari Fakta (TPF) Meninggalnya Munir Said Thalib.

Terlebih, Kementerian Sekretariat Negara (Kemsetneg) mengaku tak memiliki dokumen yang diserahkan TPF Munir pada pertengahan 2005 itu. Di sisi lain menteri sekretaris negara kala itu, Yusril Ihza Mahendra juga terkesan melemparkan persoalan tentang keberadaan dokumen TPF Munir ke SBY.

Alasan Yusril adalah karena dirinya tidak mendapatkan mandat apa pun terkait dokumen itu. Sebab, TPF Munir yang dipimpin Marsudi Hanafi langsung menyerahkan dokumen hasil kerja mereka langsung ke SBY.

“Jawaban YIM (Yusril Ihza Mahendra, red) ini jelas menggelikan, apalagi untuk tokoh yang dikenal sebagai pakar hukum tata negara. Sudah menjadi tugas Mensesneg dan segenap jajarannya untuk mengarsipkan setiap surat yang masuk. Lalu untuk apa menunggu mandat,” kata Fakhruddin dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/10).

Dia menegaskan, melemparkan persoalan pada SBY bukan tindakan bijaksana. Apalagi saat ini rakyat berada dalam suasana pilkada dan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi kontestan pada pemilihan gubernur DKI.

Fahruddin pun mencurigai isu soal hilangnya dokumen TPF Munir sengaja dimainkan oleh pihak tertentu. “Ada yang ingin menjatuhkan citra AHY melalui SBY,” tutur Fahruddin.

Yang disayangkan, katanya, tokoh sekelas Yusril ternyata terbawa permainan yang dalangnya masih misterius itu. Ia menyayangkan kasus Munir dipolitisasi.

“Kematian Munir adalah tragedi kemanusiaan. Tidak seharusnya ia dinodai oleh intrik-intrik politik dan dijadikan alat untuk memecah kelompok-kelompok yang seharusnya berkontestasi secara sehat dalam Pilkada. Dan jika benar-benar ini yang terjadi, maka ini adalah perbuatan terkutuk yang menjijikkan,” pungkasnya.

Sebelumnya SBY melalui akun @SBYudhoyono di Twitter menyebut polemik soal dukumen TPF Munir sudah digiring ke politik. “Saya amati perbincangan publik ada yg berada dlm konteks, namun ada pula yg bergeser ke sana – ke mari & bernuansa politik,” tulisnya.

Karenanya dia sudah siap buka-bukaan soal dokumen TPF Munir. "Penjelasan yang akan kami sampaikan dalam 2-3 hari mendatang, haruslah berdasarkan fakta, logika & tentunya juga kebenaran. *SBY*," tulisnya melalui akun @SBYudhoyono di Twitter, Minggu (23/10) malam. (Sumber: jpnn.com). 


KOMENTAR

Category 6

Name

Berita,465,China,9,Education,18,Entertainment,19,Hari Santri,4,Headlines,79,Health,8,Indonesia,212,Inspirasi,12,Internasional,50,Jakarta,110,Jobs,3,Life Style,6,Nasional,189,News,175,Otomotive,1,Pendidikan,3,Pendidikan Islam,18,Politik,223,Santri,7,Sport,6,Travel,21,Viral,2,World,10,
ltr
item
IndonesiaHerald: Ada yang Sentimen Nih, Kasus Munir dan SBY Dipakai untuk Menjatuhkan Pamor AHY
Ada yang Sentimen Nih, Kasus Munir dan SBY Dipakai untuk Menjatuhkan Pamor AHY
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Pemerhati media sosial Fakhruddin menilai ada upaya menyudutkan Susilo Bambang Yudhoyono terkait polemik tentang keberadaan dokumen hasil kerja Tim Pencari Fakta (TPF) Meninggalnya Munir Said Thalib. Terlebih, Kementerian Sekretariat Negara (Kemsetneg) mengaku tak memiliki dokumen yang diserahkan TPF Munir pada pertengahan 2005 itu. Di sisi lain menteri sekretaris negara kala itu, Yusril Ihza Mahendra juga terkesan melemparkan persoalan tentang keberadaan dokumen TPF Munir ke SBY. Alasan Yusril adalah karena dirinya tidak mendapatkan mandat apa pun terkait dokumen itu. Sebab, TPF Munir yang dipimpin Marsudi Hanafi langsung menyerahkan dokumen hasil kerja mereka langsung ke SBY. “Jawaban YIM (Yusril Ihza Mahendra, red) ini jelas menggelikan, apalagi untuk tokoh yang dikenal sebagai pakar hukum tata negara. Sudah menjadi tugas Mensesneg dan segenap jajarannya untuk mengarsipkan setiap surat yang masuk. Lalu untuk apa menunggu mandat,” kata Fakhruddin dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/10). Dia menegaskan, melemparkan persoalan pada SBY bukan tindakan bijaksana. Apalagi saat ini rakyat berada dalam suasana pilkada dan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi kontestan pada pemilihan gubernur DKI. Fahruddin pun mencurigai isu soal hilangnya dokumen TPF Munir sengaja dimainkan oleh pihak tertentu. “Ada yang ingin menjatuhkan citra AHY melalui SBY,” tutur Fahruddin. Yang disayangkan, katanya, tokoh sekelas Yusril ternyata terbawa permainan yang dalangnya masih misterius itu. Ia menyayangkan kasus Munir dipolitisasi. “Kematian Munir adalah tragedi kemanusiaan. Tidak seharusnya ia dinodai oleh intrik-intrik politik dan dijadikan alat untuk memecah kelompok-kelompok yang seharusnya berkontestasi secara sehat dalam Pilkada. Dan jika benar-benar ini yang terjadi, maka ini adalah perbuatan terkutuk yang menjijikkan,” pungkasnya. Sebelumnya SBY melalui akun @SBYudhoyono di Twitter menyebut polemik soal dukumen TPF Munir sudah digiring ke politik. “Saya amati perbincangan publik ada yg berada dlm konteks, namun ada pula yg bergeser ke sana – ke mari & bernuansa politik,” tulisnya. Karenanya dia sudah siap buka-bukaan soal dokumen TPF Munir. "Penjelasan yang akan kami sampaikan dalam 2-3 hari mendatang, haruslah berdasarkan fakta, logika & tentunya juga kebenaran. *SBY*," tulisnya melalui akun @SBYudhoyono di Twitter, Minggu (23/10) malam. (Sumber: jpnn.com).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5T1_74fue-DM98LK7vxbR-y5WzhKh_PL_GUCP6S82clhrK2u_Eh_7ARnsv2gGMh2hH1W5-FrZmMWCeyse60xs2Jw0znbN3JwZ9h3Bbdb-5bZxQ80xWYx_PEWh7sbdYvILZ2epXO-Xa88/s640/sby-harimurti.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5T1_74fue-DM98LK7vxbR-y5WzhKh_PL_GUCP6S82clhrK2u_Eh_7ARnsv2gGMh2hH1W5-FrZmMWCeyse60xs2Jw0znbN3JwZ9h3Bbdb-5bZxQ80xWYx_PEWh7sbdYvILZ2epXO-Xa88/s72-c/sby-harimurti.jpg
IndonesiaHerald
http://heraldindonesia.blogspot.com/2016/10/kasus-munir-sby-menjatuhkan-ahy.html
http://heraldindonesia.blogspot.com/
http://heraldindonesia.blogspot.com/
http://heraldindonesia.blogspot.com/2016/10/kasus-munir-sby-menjatuhkan-ahy.html
true
7052545917034528745
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy