Disebut "Sembunyikan" Dokumen Kasus Munir, SBY Gerah, Ini Penjelasannya

IndonesiaHerald.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono akan buka suara terkait dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) kasus meninggalnya Munir yang dinyatakan hilang. TPF kasus Munir memang menyerahkan dokumen itu pada tahun 2005 ke SBY. Menurut SBY, dirinya selama dua minggu ini terus mengamati perkembangan soal dokumen TPF ini. SBY pun saat ini sedang mempersiapkan penjelasan soal ini bersama para pejabat Kabinet Indonesia Bersatu. "Saya amati perbincangan publik ada yg berada dalam konteks, namun ada pula yang bergeser ke sana - ke mari dan bernuansa politik," kata Susilo Bambang Yudhoyono dalam akun twitter resminya bertanda SBY seperti dikutip detikcom, Minggu (23/10/2016). "Kami buka kembali semua dokumen, catatan dan ingatan kami apa yang dilakukan pemerintah dalam penegakan hukum kasus Munir," lanjutnya. Penjelasan nanti, lanjut SBY bukan saja soal tindak lanjut temuan TPF namun juga apa saja yang sudah dilakukan pemerintahannya saat itu. "Untuk segarkan ingatan kita, Alm Munir meninggal dunia di atas pesawat Garuda yang tengah menuju Amsterdam 7 September 2004. Ketika aktivis HAM Munir meninggal,saya masih berstatus sebagai Capres. 3 minggu setelah jadi Presiden, Ibu Suciwati (isteri alm) temui saya," ucap SBY. Setelah pertemuan dengan Suciwati, tambah SBY, dirinya memberangkatkan tim penyidik Polri ke Belanda. Nantinya dalam penyampaian soal TPF Munir, SBY ingin publik tahu yang sebenarnya. "Saya memilih menahan diri dan tak reaktif dalam tanggapi berbagai tudingan. Ini masalah yang penting dan sensitif. Juga soal kebenaran dan keadilan," imbuh SBY. Nantinya SBY akan menyampaikan berdasarkan fakta yang ada. "Penjelasan yang akan kami sampaikan dalam 2-3 hari mendatang, haruslah berdasarkan fakta, logika dan tentunya juga kebenaran," tutupnya. (Sumber: detik.com).

IndonesiaHerald.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono akan buka suara terkait dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) kasus meninggalnya Munir yang dinyatakan hilang. TPF kasus Munir memang menyerahkan dokumen itu pada tahun 2005 ke SBY.

Menurut SBY, dirinya selama dua minggu ini terus mengamati perkembangan soal dokumen TPF ini. SBY pun saat ini sedang mempersiapkan penjelasan soal ini bersama para pejabat Kabinet Indonesia Bersatu.

"Saya amati perbincangan publik ada yg berada dalam konteks, namun ada pula yang bergeser ke sana - ke mari dan bernuansa politik," kata Susilo Bambang Yudhoyono dalam akun twitter resminya bertanda SBY seperti dikutip detikcom, Minggu (23/10/2016).

"Kami buka kembali semua dokumen, catatan dan ingatan kami apa yang dilakukan pemerintah dalam penegakan hukum kasus Munir," lanjutnya.

Penjelasan nanti, lanjut SBY bukan saja soal tindak lanjut temuan TPF namun juga apa saja yang sudah dilakukan pemerintahannya saat itu. "Untuk segarkan ingatan kita, Alm Munir meninggal dunia di atas pesawat Garuda yang tengah menuju Amsterdam 7 September 2004. Ketika aktivis HAM Munir meninggal,saya masih berstatus sebagai Capres. 3 minggu setelah jadi Presiden, Ibu Suciwati (isteri alm) temui saya," ucap SBY.

Setelah pertemuan dengan Suciwati, tambah SBY, dirinya memberangkatkan tim penyidik Polri ke Belanda. Nantinya dalam penyampaian soal TPF Munir, SBY ingin publik tahu yang sebenarnya.

"Saya memilih menahan diri dan tak reaktif dalam tanggapi berbagai tudingan. Ini masalah yang penting dan sensitif. Juga soal kebenaran dan keadilan," imbuh SBY.

Nantinya SBY akan menyampaikan berdasarkan fakta yang ada. "Penjelasan yang akan kami sampaikan dalam 2-3 hari mendatang, haruslah berdasarkan fakta, logika dan tentunya juga kebenaran," tutupnya. (Sumber: detik.com).


KOMENTAR

Category 6

Name

Berita,465,China,9,Education,18,Entertainment,19,Hari Santri,4,Headlines,79,Health,8,Indonesia,212,Inspirasi,12,Internasional,50,Jakarta,110,Jobs,3,Life Style,6,Nasional,189,News,175,Otomotive,1,Pendidikan,3,Pendidikan Islam,18,Politik,223,Santri,7,Sport,6,Travel,21,Viral,2,World,10,
ltr
item
IndonesiaHerald: Disebut "Sembunyikan" Dokumen Kasus Munir, SBY Gerah, Ini Penjelasannya
Disebut "Sembunyikan" Dokumen Kasus Munir, SBY Gerah, Ini Penjelasannya
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono akan buka suara terkait dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) kasus meninggalnya Munir yang dinyatakan hilang. TPF kasus Munir memang menyerahkan dokumen itu pada tahun 2005 ke SBY. Menurut SBY, dirinya selama dua minggu ini terus mengamati perkembangan soal dokumen TPF ini. SBY pun saat ini sedang mempersiapkan penjelasan soal ini bersama para pejabat Kabinet Indonesia Bersatu. "Saya amati perbincangan publik ada yg berada dalam konteks, namun ada pula yang bergeser ke sana - ke mari dan bernuansa politik," kata Susilo Bambang Yudhoyono dalam akun twitter resminya bertanda SBY seperti dikutip detikcom, Minggu (23/10/2016). "Kami buka kembali semua dokumen, catatan dan ingatan kami apa yang dilakukan pemerintah dalam penegakan hukum kasus Munir," lanjutnya. Penjelasan nanti, lanjut SBY bukan saja soal tindak lanjut temuan TPF namun juga apa saja yang sudah dilakukan pemerintahannya saat itu. "Untuk segarkan ingatan kita, Alm Munir meninggal dunia di atas pesawat Garuda yang tengah menuju Amsterdam 7 September 2004. Ketika aktivis HAM Munir meninggal,saya masih berstatus sebagai Capres. 3 minggu setelah jadi Presiden, Ibu Suciwati (isteri alm) temui saya," ucap SBY. Setelah pertemuan dengan Suciwati, tambah SBY, dirinya memberangkatkan tim penyidik Polri ke Belanda. Nantinya dalam penyampaian soal TPF Munir, SBY ingin publik tahu yang sebenarnya. "Saya memilih menahan diri dan tak reaktif dalam tanggapi berbagai tudingan. Ini masalah yang penting dan sensitif. Juga soal kebenaran dan keadilan," imbuh SBY. Nantinya SBY akan menyampaikan berdasarkan fakta yang ada. "Penjelasan yang akan kami sampaikan dalam 2-3 hari mendatang, haruslah berdasarkan fakta, logika dan tentunya juga kebenaran," tutupnya. (Sumber: detik.com).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNZv30qL87Dqmf5yVfflnlv0VfTn22QAd1zeWLHSzhkNRn8LltZ1GhK4yx31Klzlq5WvZfkfFNey1dOriSsCCffPX5PqfMCb7ZqEQ-zekqTz56DHUxOrxuHcnJ2R4r6zzML7hBCzmLJKw/s400/sby-munir.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNZv30qL87Dqmf5yVfflnlv0VfTn22QAd1zeWLHSzhkNRn8LltZ1GhK4yx31Klzlq5WvZfkfFNey1dOriSsCCffPX5PqfMCb7ZqEQ-zekqTz56DHUxOrxuHcnJ2R4r6zzML7hBCzmLJKw/s72-c/sby-munir.jpg
IndonesiaHerald
http://heraldindonesia.blogspot.com/2016/10/sembunyikan-dokumen-munir-sby.html
http://heraldindonesia.blogspot.com/
http://heraldindonesia.blogspot.com/
http://heraldindonesia.blogspot.com/2016/10/sembunyikan-dokumen-munir-sby.html
true
7052545917034528745
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Selengkapnya Balas Cancel reply Hapus Oleh Beranda Halaman Postingan View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE CARI ALL POSTS Not found any post match with your request KEMBALI KE BERANDA Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy