IndonesiaHerald.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto mengungkap bahwa partainya tidak perlu mengeluarkan instruksi terhadap kader harus mendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Silvyana Murni yang diusung Demokrat, PKB, PAN dan PPP di Pilkada DKI Jakarta. Ini ditegaskan Didik, menyikapi sikap Ruhut Sitompul dan Hayono Isman, yang berbeda sikap dengan keputusan partai karena mereka mendukung Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat, jagonya PDIP, Golkar, Nasdem dan Hanura. Baca: Kritikan Pedas Ruhut untuk SBY: "Kok Mau Mendengarkan Penjilat Memensiunkan Anaknya dengan Pangkat Mayor? Menurut Didik, tanpa harus mengeluarkan instruksi pun, semua kader Demokrat yang tahu kewajiban, tanggung jawab, serta posisi, sudah seharusnya mendukung sikap dan keputusan partai. Apalagi, orang seperti Ruhut kata Didik, dibesarkan oleh partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Bagi kami kader ada keterpanggilan, tanggung jawab, kewajiban. Inilah yang dituntut partai. Ketika kami diberikan kesempatan, besar oleh partai, diberi ruang, mendapat kesejahteraan, masa iya tidak berikan pengabdian terbaik. Kan juga salah," kata Didik kepada JPNN.com, Minggu (25/9). Namun demikian, dia mengembalikan sikap kader seperti Ruhut dan Hayono Isman kepada pribadi masing-masing. Baca: Begini Kesedihan Anak SBY Ketika "Terpaksa" Meninggalkan TNI Yang pasti, partai tentu akan melakukan evaluasi terhadap kader yang berseberangan dengan keputusan partainya. Apa Demokrat tak khawatir dengan pengaruh perbedaan sikap Ruhut terhadap pemenangan Agus-Silvi? Didik menjawab tak khawatir. Sebab, pengaruh Ruhut menurutnya kecil dibanding jumlah kader Demokrat. Justru, katanya, Ruhut-lah yang harus berpikir bahwa publik sudah cerdas, apalagi Jakarta. Bagaimana rasanya bagi seorang Ruhut berbeda sikap dengan partai yang telah membesarkan namanya. "Politik itu bukan maunya sendiri. Bicara partai politik, kami nothing kalau tidak ada partai ini. Bang Ruhut juga gak ada apa-apa kalau tidak ada Partai Demokrat. Sekarang Bang Ruhut karier di politik hebat ya karena Demokrat toh. Tapi kembali lah pada pribadi, kami tidak khawatir. Tidak melihat itu persoalan serius," sebut Anggota Komisi III DPR itu. (Sumber: jpnn.com).
$type=grid$meta=0$readmore=0$snippet=0$count=3$show=home
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto mengungkap bahwa partainya tidak perlu mengeluarkan instruksi terhadap kader harus mendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Silvyana Murni yang diusung Demokrat, PKB, PAN dan PPP di Pilkada DKI Jakarta.
Ini ditegaskan Didik, menyikapi sikap Ruhut Sitompul dan Hayono Isman, yang berbeda sikap dengan keputusan partai karena mereka mendukung Basuki T Purnama (Ahok)-Djarot Syaiful Hidayat, jagonya PDIP, Golkar, Nasdem dan Hanura.
Menurut Didik, tanpa harus mengeluarkan instruksi pun, semua kader Demokrat yang tahu kewajiban, tanggung jawab, serta posisi, sudah seharusnya mendukung sikap dan keputusan partai.
Apalagi, orang seperti Ruhut kata Didik, dibesarkan oleh partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Bagi kami kader ada keterpanggilan, tanggung jawab, kewajiban. Inilah yang dituntut partai. Ketika kami diberikan kesempatan, besar oleh partai, diberi ruang, mendapat kesejahteraan, masa iya tidak berikan pengabdian terbaik. Kan juga salah," kata Didik kepada JPNN.com, Minggu (25/9).
Namun demikian, dia mengembalikan sikap kader seperti Ruhut dan Hayono Isman kepada pribadi masing-masing.
Yang pasti, partai tentu akan melakukan evaluasi terhadap kader yang berseberangan dengan keputusan partainya.
Apa Demokrat tak khawatir dengan pengaruh perbedaan sikap Ruhut terhadap pemenangan Agus-Silvi?
Didik menjawab tak khawatir. Sebab, pengaruh Ruhut menurutnya kecil dibanding jumlah kader Demokrat.
Justru, katanya, Ruhut-lah yang harus berpikir bahwa publik sudah cerdas, apalagi Jakarta.
Bagaimana rasanya bagi seorang Ruhut berbeda sikap dengan partai yang telah membesarkan namanya.
"Politik itu bukan maunya sendiri. Bicara partai politik, kami nothing kalau tidak ada partai ini. Bang Ruhut juga gak ada apa-apa kalau tidak ada Partai Demokrat. Sekarang Bang Ruhut karier di politik hebat ya karena Demokrat toh. Tapi kembali lah pada pribadi, kami tidak khawatir. Tidak melihat itu persoalan serius," sebut Anggota Komisi III DPR itu. (Sumber: jpnn.com).

Category 6
/fa-signal/ TOP 7 In The WEEK$type=one$snipped=hide$show=home$readmore=0$snippet=0$author=0$comment
-
Soetantyo Moechlas. Photo Tribun IndonesiaHerald.com - Mukidi. Nama ini di mana-mana disebut. Cerita-cerita Humor segar mengisi group-gr...
-
Potret Sultan Syarif Kasim II di Istana Siak Sri Indrapura IndonesiaHerald.com, Riau - Liburan ke Siak akhir pekan ini, traveler bisa ...
-
IndonesiaHerald.com, Health - Kalau ditanya apa golongan darahnya orang-orang mungkin akan menjawab A, B, O, atau AB. Namun untuk Sara...
-
IndonesiaHerald, Pontianak - Masyarakat di sekitar Bandara Supadio Pontianak terkejut melihat pemandangan itu. Seorang wanita berambut...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tetap unggul dibanding dua kandidat lainny...
-
IndonesiaHerald.com, Kendari - Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam sebagai tersangka dalam kasus ...
-
Indonesiaherald.com, Bogor - Intoleransi dan radikalisme di Indonesia dinilai kian masif kemunculannya. Menurut salah satu peserta dis...
-
Indonesiaherald.com, Jakarta - Pesan percakapan dalam aplikasi WhatsApp di platform iOS ternyata tak sepenuhnya bisa dihapus. Bahkan se...
-
Indonesiaherald.com, New Delhi - Seorang pemuda di India yang dinyatakan tewas setelah dipagut ular berbisa tiba-tiba terbangun sesaat se...
-
IndonesiaHerald.com, Jakarta - Komnas Perempuan menemukan ratusan peraturan daerah yang diskriminatif terhadap perempuan. Keberadaan perda-...
KOMENTAR